Kadin Jatim Dorong Pengembang untuk Bangun Rumah Rakyat Kecil


 
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim, La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta peran Real Estate Indonesia (REI) dan pemerintah Jatim untuk membantu menyediakan rumah murah bagi masyarakat yang memiliki upah rendah atau disebut Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Jatim

SURABAYA : Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim, La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta peran Real Estate Indonesia (REI) dan pemerintah Jatim untuk membantu menyediakan rumah murah bagi masyarakat yang memiliki upah rendah atau disebut Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Jatim

Menurut La Nyalla Pertumbuhan laju penduduk yang tidak diikuti peningkatan income per kapita menjadi pangkal masalahnya. Jika tidak segera dibenahi, permasalahan perumahan ini berpotensi menjadi persoalan sosial akut di masa depan.

“Kadin Jatim mendorong seluruh pengembang, termasuk Anggota REI Jatim, untuk berpartisipasi aktif membangun rumah bagi MBR. Termasuk pengembang besar,  jangan hanya membangun mall dan  rumah mewah saja, tapi perlu mengalokasikan sebagian investasinya untuk membangun rumah sederhana meraka (MBR),” tegas La Nyalla di Surabaya, Kamis (2/11/2017).

La Nyalla menjelaskan, bahwa kebutuhan penyediaan rumah bagi masyarakat berkisar 850.000 unit  sampai dengan 1 juta unit per  tahun secara nasional.  Kebutuhan ini bisa dipenuhi oleh pemerintah hanya 20 %, sedangkan swasta pengembang menyumbang 40%. Sisanya yang 40% tidak dapat dipenuhi, sehingga menjadi utang target atau disebut backlog.

“Jika pengembang swasta tidak mampu merealisasi kontribusinya sebesar 40%, angka backlog akan terus bertambah, karena utang target di tahun-tahun sebelumnya sudah mencapai jutaan unit rumah secara nasional. Termasuk di Jatim sendiri angka backlog sudah melebihi angka 600.000 unit rumah,” tegas mantan ketua PSSI ini.

Tag: La Nyalla Mahmud Matalitti, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Real Estate Indonesia (REI)
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil
Foto: Mochamad Ali Topan
Sumber : www.wartaekonomi.co.id 

Comments